Kamis, 26 Juni 2014



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Masa puerperium atau masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali pra hamil dan berlangsung kira – kira 6 – 8 minggu.
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir setelah 6 minggu (42 hari) untuk kembalinya alat – alat reproduksi pada keadaan normal atau keadaan sebelum hamil.
Masa nifas adalah suatu masa segera setelah kelahiran dan meliputi minggu – minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil.
Nifas dibagi dalam 3 periode :
1.  Puerperium dini yaitu kepulihan di mana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2.  Puerperium  intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu.
3.  Remote puerperium adalah waktu yang diperbolehkan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan, atau tahunan.
            Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu sedikit naik antara 37,2-37,8 derajat Celcius oleh karena resorpsi benda-benda dalam rahim dan mulainya laktasi, dalam hal ini disebut demam resorpsi. Hal ini adalah normal.
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genitalia dalam masa nifas.
Masuknya kuman-kuman dapat terjadi dalam kehamilan, waktu persalinan dan nifas. Demam nifas adalah demam dalam masa nifas oleh sebab apapun.
Sepsis adalah adanya mikroorganisme patogen atau toxic lain didalam darah atau jaringan tubuh. Dalam hal ini sepsis adalah suatu peradangan yang terjadi sistemik atau biasa disebut Systemic Inflamation Respon Syndrom ( SIRS) berikut adalah criteria dari SIRS.
1.      Suhu >380C atau <36 C
2.      Denyut jantung >90 x permenit
3.      Respirasi lebih dari 20 /menit atau PaCO2 < 32mmHg
4.      Hitung leukosit >12.000/mm2 atau 10% sel imatur (band)


B. RUMUSAN MASALAH
          Adapun rumusan masalah dalam makalah ini:
a.      Apakah pengertian Sepsis Puerperalis?
b.      Bagaimanakah perkembangan Sepsis Puerperalis?
c.       Apakah tanda & gejala Sepsis Puerperalis?
d.      Apa saja komplikasi Sepsis Puerperalis?
e.      Bagaimanakah cara pencegahannya?
f.        Bagaimanakah cara pengobatan Sepsis Puerperalis?

C.     TUJUAN
a.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran-gambaran umum maupun khusus baik secara teori maupun secara nyata mengenai Sepsis puerperalis.
b.      Tujuan Khusus
1.      Untuk mengetahui pengertian sepsis puerperalis
2.      Untuk mengtahui perkembangan sepsis puerperalis
3.      Untuk mengetahui tanda dan gejala sepsis puerperalis
4.      Untuk mengetahui komplikasi apa saja yang diakibatkan oleh sepsis puerperalis
5.      Untuk mengetahui cara pencegahannya
6.      Kuntuk mengetahui cara pengobatan dari sepsis puerperalis

D.    MANFAAT
Agar pembaca dapat mengetahui apa itu Sepsis puerperalis beserta tanda dan gejalanya, serta cara pencegahan dan pengobatannya.













BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN
             Sepsis puerperalis adalah infeksi pada traktus genitalia yang dapat terjadi setiap saat antara awitan pecah ketuban (ruptur membran) atau persalinan dan 42 hari setelah persalinan atau abortus di mana terdapat dua atau lebih dan hal – hal berikut ini :
– Nyeri pelvik;
– Demam 38,5°C atau lebih yang diukur melalui oral kapan saja;
    rabas – vagina yang abnormal;
– Rabas – vagina berbau busuk;
– Keterlambatan dalam kecepatan penurunan ukuran uterus (sub involusio uteri).
           Semua infeksi traktus genitalia yang terjadi akibat komplikasi, abortus, persalinan atau kelahiran disebut Sepsis Puerperalis. Streptokokus, stafilokokus, kllostridia, bakteri koliform atau bakteroides adalah kuman patogen yang paling sering didapati selulitis akibat laserasi vagina atau serviks mungkin merupakan tempat awal infeksi, demikian juga dengan endometrium terutama di daerah perlekatan plasenta (setara dengan luka, setara dengan luka permukaan yang luas), kelemahan (anemia, kurang gizi pada sistemik serviks pecah selaput ketuban yang lama, persalinan lama, dan kelahiran traumatik cenderung menimbulkan infeksi nifas.

B.    EPIDEMIOLOGI
Secara keseluruhan  angka insiden dan prevalensi infeksi postpartum di Amerika Serikat adalah kurang. Dalam sebuah studi oleh Yokoe et al pada tahun 2001, 5,5%  persalinan vagina dan 7,4% dari persalinan sesar mengakibatkan infeksi postpartum. Tingkat infeksi postpartum secara keseluruhan adalah 6,0%. Endometritis menyumbang hampir setengah dari infeksi pada pasien setelah persalinan sesar (3,4% dari persalinan sesar). Mastitis dan infeksi saluran kencing bersama-sama menyumbang 5% dari persalinan vagina.
Dalam review paling mutakhir, angka kematian ibu yang berhubungan dengan infeksi postpartum berkisar dari 4-8%, atau sekitar 0,6 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
Sebuah surveilans mortalitas yang berhubungan dengan kehamilan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit infeksi ditunjukkan tersebut adalah sekitar 11,6% dari semua kematian berikut kehamilan yang menghasilkan kelahiran hidup, lahir mati , atau ektopik. Risiko infeksi saluran kemih postpartum meningkat dalam African American, Native American, dan populasi Hispanik.

C.     TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala sepsis puerperalis antara lain malaise, sakit kepala, anoreksia, dan sedikit peningkatan suhu secara remiten, serta peningkatan denyut nadi, biasanya mulai 3-4 hari setelah melahirkan dapat diikuti oleh masa tidak nyaman yang samar di perineum atau abdomen bagina bawah, dan mual serta muntah. Sering kali Lochia menjadi berbau busuk. Demam tinggi (demam nifas), nadi cepat, rasa sakit setempat, dan nyeri tekan pada pelvis dapat diamati selama satu sampai dua hari berikutnya. Dapat terjadi syok bakteremia.

D.    KOMPLIKASI
Sebagian besar penderita menunjukkan fokal infeksi sebagai sumber bakterimia, hal ini disebut sebagai bakterimia sekunder, sepsis gram Negatif merupakan komensal normal dalam saluran gastrointestinal, dan kemudian menyebar ke dalam struktur yang berdekatan, seperti pada peritonitis setelah perforasi apendical, atau bisa berpindah dari perineum ke ureter atau kandung kemih. Selain itu sepsis gram negatif focus primernya bisa berasal dari gastrointestinal. Sepsis gram positif biasanya timbul dari infeksi kulit, saluran respirasi dan juga bisa berasal dari luka terbuka misalnya luka bakar
Infeksi traktus genitalia umumnya berkembang dari endometritis menjadi endomiometritis, menjadi selulitis pelvis daIn peritonitis atau tromboflebitis pelvis septik. Dapat terjadi pembentukan abses, septikemia, emboli paru syok septik, dan kematian.
Atau antara lain:
·       Sindroma distres pernafasan dewasa
·         Koagulasi intravascular diseminata
·         Gagal Ginjal akut
·         Perdarahan usus
·         Gagal hati
·         Disfungsi SSP
·         Gagal jantung
·         Kematian


E.     DIAGNOSA BANDING
Pada penderita dengan infeksi nifas perlu diketahui apakah terbatas pada tempat-tempat masuknya kuman-kuman ke dalam badan atau menjalar keluar tempat. Seorang penderita dengan infeksi yang meluas diluar port de entery tampaknya sakit , suhu akan meningkat dengan kadang – kadang disertai mengigil, nadi cepat, keluhannya juga lebih banyak.
Jika ada fasilitas penderita dengan infeksi nifas hendaknya diambil getah dari vagina sebelah atas untuk pembiakan, dan pada infeksi yang tampaknya berat juga diambil darah untuk maksud yang sama. Usaha ini dilakukan untuk mengetahui penyebab infeksi nifas dan guna memilih antibiotik yang paling tepat untuk pengobatan
Komplikasi demam nifas yang tidak berhubungan dengan traktus genitalia menurut urutan kekerapannya adalah mastitis, infeksi saluran kemih, pernapasan, serta enteritis.

F.     PENCEGAHAN
-Selama kehamilan
Oleh karena anemia merupakan predisposisi untuk infeksi nifas, harus diusahakan untuk memperbaikinya. Keadaan gizi juga merupakan factor penting, karenanya diet yang baik harus diperhatikan.
 Coitus pada hamil tua sebaiknya dilarang karena dapat mengakibatkan pecahnya ketuban dan terjadinya infeksi.

-   Selama persalinan
Usaha-usaha pencegahan terdiri dari membatasi sebanyak mungkin kuman-kuman dalam jalan lahir, menjaga supaya persalinan tidak berlarut-larut, menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin, dan mencegah terjadinya perdarahan banyak. Semua petugas dalam kamar bersalin harus menutup hidung dan mulut dengan masker, alat-alat, kain-kain yang dipakai dalam persalinan harus suci hama. Pemeriksaan dalam hanya boleh dilakukan jika perlu, terjadinya perdarahan harus dicegah sedapat mungkin dan transfusi darah harus diberikan menurut keperluan.
Menyarankan semua wanita hamil untuk mencari bantuan medis segera setelah keluar lendir darah atau cairan dari jalan lahir. Jika selaput ketuban pecah dan  tidak mengalami kontraksi, kurangi melakukan pemeriksaan vagina. Jika persalinan tidak dimulai dalam waktu 18 jam setelah selaput ketuban pecah, berikan antibiotik profilaksis, sebagai berikut.
a.  ampisilin 2 g IV setiap 6 jam, dan
b.  gentamisin 5 mg / kg berat badan IV setiap 24 jam
Hentikan antibiotik setelah persalinan pervaginam, jika persalinan dengan operasi caesar, berikan metronidazol IV 500 mg tiap 8 jam. Antibiotik diteruskan sampai pasien bebas demam selama 48 jam.

-          Selama nifas
Sesudah partus terdapat luka-luka dibeberapa tempat pada jalan lahir. Pada hari pertama postpartum harus dijaga agar luka-luka ini tidak dimasuki kuman-kuman dari luar. Tiap penderita dengan tanda-tanda infeksi nifas jangan dirawat bersama dengan wanita-wanita dalam nifas sehat.
Upaya menghindari terjadinya sepsis puerperalis, memerlukan tekhnik asepsis ketat selama pemeriksaan pelvis dan kelahiran. Minimalisasi trauma obstretitis karena jaringan yang terluka rentan terhadap infeksi.

G.    PENGOBATAN
            Manajemen Umum Sepsis Puerperalis:
1.  Mengisolasi pasien yang diduga terkena sepsis puerpuralis dalam pemberian pelayanan kebidanan. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran infeksi pada pasien lain dan bayinya.

2.  Pemberian antibiotik
Kombinasi antibiotik diberikan sampai pasien bebas demam selama 48 jam, dan kombinasi antibiotik berikut ini dapat diberikan :
a.   ampisilin 2 g IV setiap 6 jam, dan
b.   gentamisin 5 mg / kg berat badan IV setiap 24 jam, dan
c.    metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam.
Jika demam masih ada 72 jam setelah pemberian antibiotik di atas, dokter akan mengevaluasi dan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat yang lebih tinggi mungkin diperlukan. Antibiotik oral tidak  diperlukan jika telah diberikan antibiotik IV.Jika ada kemungkinan pasien terkena tetanus dan ada ketidakpastian tentang sejarah vaksinasi dirinya, perlu diberikan tetanus toksoid.

 3. Memberikan banyak cairan
Tujuannya adalah untuk memperbaiki atau mencegah dehidrasi, membantu menurunkan demam dan mengobati shock. Pada kasus yang parah, maka perlu diberikan cairan infus. Jika pasien sadar bisa diberikan cairan oral.

 4. Mengesampingkan fragmen plasenta yang tertahan
Fragmen plasenta yang tersisa dapat menjadi penyebab sepsis nifas. Pada rahim, jika terdapat lokhia berlebihan,berbau busuk dan mengandung gumpalan darah, eksplorasi rahim untuk mengeluarkan gumpalan dan potongan besar jaringan plasenta akan diperlukan. Tang Ovum dapat digunakan, jika diperlukan.

 5. Keterampilan dalam perawatan kebidanan
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pasien dan untuk membantu penyembuhannya. Berikut aspek perawatan yang penting:
-  Istirahat
-  Standar kebersihan yang tinggi, terutama perawatan perineum dan vulva
-  Antipiretik dan / atau spon hangat mungkin diperlukan jika demam sangat tinggi
-  Monitor tanda-tanda vital, lokhia, kontraksi rahim, involusi, urin output, dan mengukur asupan dan keluaran
-  Membuat catatan akurat
-  Mencegah penyebaran infeksi dan infeksi silang.

6.  Perawatan bayi baru lahir
Kecuali ibu sangat sakit, bayi baru lahir bisa tinggal dengannya. Namun, tindakan pencegahan diperlukan untuk mencegah infeksi dari ibu ke bayi. Pengamatan sangat penting untuk mengenali tanda-tanda awal infeksi, karena infeksi pada neonatus dapat menjadi penyebab utama kematian neonatal. Hal yang perlu diperhatikan :
-  Mencuci tangan : jika ibu cukup baik kondisinya, penting untuk mencuci tangan    sebelum dan sesudah merawat bayi baru lahir
-  Menyusui: jika ibu cukup baik, menyusui bisa diteruskan. Jika ibu sangat sakit, dikonsultasikan dengan medis praktisi yang mengkhususkan diri dalam perawatan bayi baru lahir.
-  Ibu sangat sakit: jika tidak mungkin bagi bayi baru lahir dirawat oleh ibu, saudara dekat mungkin tersedia bagi merawat bayi sampai ibu cukup baik. Namun, harus ditekankan bahwa karena bayi yang baru lahir juga berisiko dalam mengembangkan infeksi.

 7.    Manajemen lebih lanjut
Jika tidak ada perbaikan dengan manajemen umum peritonitis di ata, laparotomi akan dilakukan untuk mengalirkan nanah. Jika uterus nekrotik dan sepsis, mungkin diperlukan histerektomi subtotal.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Sepsis puerperalis adalah infeksi pada traktus genitalia yang dapat terjadi setiap saat antara awitan pecah ketuban (ruptur membran) atau persalinan dan 42 hari setelah persalinan atau abortus. Infeksi traktus genitalia umumnya berkembang dari endometritis menjadi endomiometritis, menjadi selulitis pelvis dan peritonitis atau tromboflebitis pelvis septik.
Sepsis puerperalis dapat dipengaruhi oleh masa kehamilan, persalinan dan mas nifas. Dan pada dasarnya terjadi saat masa post partum (nifas).

B.    SARAN
Saran kami sebagai penyusun makalah ini adalah, masyarakat harus mampu untuk menjaga kesehatannya, terutama pada ibu hamil baik trimester I, II, dan ke III. Karena kemungkinan terjadinya Sepsis puerperalis antara lain adalah kekurangan nutrisi, kebutuhan istrahat yang tidak terpenuhi, sehingga ibu bisa saja mengalami anemia. Terutama pada bulan tafsiran persalinan ibu. Pemililihan tenaga yang hendak menolong partus juga perlu diperhatikan, agar menghindari kemungkinan-kemungkinan terjadinya maslah-masalah pada persalinan.










1 komentar:

  1. Harrah's Resort Atlantic City - MapYRO
    Harrah's Resort Atlantic City locations, rates, amenities: 제주 출장마사지 expert Atlantic City research, only at 나주 출장안마 Hotel and 경상남도 출장안마 Travel 정읍 출장마사지 Index. Realtime driving directions 경산 출장마사지 to Harrah's

    BalasHapus